Judul: Gone Girl Penulis: Gillian Flynn Penerbit: Crown Publishing Group Publikasi: 5 Juni 2012 Tebal: 432 halaman
...because Cool Girls are above all hot. Hot and understanding. Cool Girls never get angry; they only smile in a chagrined, loving manner and let their men do whatever they want. Go ahead, shit on me, I don’t mind, I’m the Cool Girl.
Yang pertama kali membuat gue penasaran untuk baca novel ini adalah -- guess it -- yup, filmnya! Jeremy Jahns, seorang movie reviewer di YouTube, membahas film Gone Girl dan, man, betapa dia sukses meracuni gue. Preminya adalah mengenai seorang istri yang hilang begitu saja dari rumah dan si suami yang menjadi tersangka utama karena perilaku anehnya. Lo nggak habis pikir, apakah suaminya ini terlibat atau emang dia beneran awkward? Damn, I like that kind of psychological question. Belum lagi ditambah penemuan diary si istri yang sangat memberatkan posisi suaminya. Ain't that interesting? Dan dari segelintir orang yang rekomendasinya gue dengarkan, Jeremy Jahns adalah salah satunya (kalau penasaran, ini link trailer Gone Girl dan review Jeremy Jahns-nya :) ).
Tokoh utama kita adalah pasangan suami istri Nick dan Amy Dunne. Buku ini ditulis melalui sudut pandang mereka, respectively. Nick menuturkan peristiwa yang terjadi pada hari ulang tahun pernikahannya yang kelima bersama Amy. Berdasarkan tradisi, Amy senang sekali menyusun semacam treasure hunt yang berisi tebak-tebakan trivia romance mereka dan membawa mereka mengelilingi tempat yang memiliki makna khusus. Tidak beda dengan tahun ini. Akan tetapi, sesuatu yang mengherankan terjadi. Saat Nick kembali ke rumahnya pagi itu, ia mendapati pintu rumahnya terbuka lebar dan kucingnya berada di teras. Begitu memasuki rumah, jelas terjadi pergulatan di dalam, ditilik dari furnitur yang berantakan dan meja yang terbalik. Nick memanggil-manggil istrinya, namun ia tak kunjung datang.
Amy hilang.
Polisi pun datang untuk menginspeksi TKP. Nick dijejali bermacam-macam pertanyaan untuk menggali informasi yang dapat menuntun mereka pada apa yang terjadi pagi itu dan di mana Amy berada. Uniknya, jawaban-jawaban Nick cenderung... aneh. Dan kecurigaan pun mulai terarah padanya. Sementara itu, polisi berhasil menemukan diary milik Amy, berisi rentetan kisah pertemuannya dengan Nick, pernikahan mereka, sampai pergolakan yang terjadi di dalamnya.
Yang aneh adalah betapa berbeda mereka menggambarkan pasangan mereka. Nick menggambarkan Amy sebagai sosok yang getir, sementara Amy menggambarkan Nick sebagai sosok yang mudah tersulut emosinya.
Apakah yang sebenarnya terjadi dalam pernikahan mereka?
EGGLYSIS
Udah gue bilang, kan, kalo gue suka banget baca buku mengenai konflik psikologi? And Gone Girl delivers.
Izinkan gue untuk menjabarkan satu per satu.
Premi yang ditawarkan aja sebenarnya menarik. Seorang suami yang dipertanyakan keterlibatannya dalam tragedi hilangnya istrinya. Dia terlibat atau tidak? Pernikahan yang -- and this is what I like the most -- nggak melulu mulus kayak di fairytale. Dua tokoh utama yang menuturkan kisah dalam buku ini melalui sudut pandang mereka, memberi celah bagi kita untuk mempertanyakan kelayakan mereka sebagai narator. Jujurkah mereka? Adakah yang disembunyikan?
Sepertiga bagian awal buku ini saling timpa, dengan Nick yang menjelaskan rentetan peristiwa di hari ulang tahun pernikahannya dan catatan diary Amy. Awalnya, gue pikir ini crime/thriller biasa yang cuma bikin lo penasaran akan keterlibatan tokoh utamanya.
Kemudian, BAM! Gillian banting setir seratus delapan puluh derajat. Kalian bengong saat melewati bagian krusial buku ini karena, dude, this woman just did a helluva twist! Dan seakan itu belum cukup, kalian dibuat menganga dengan kebrilianannya memainkan dua karakter utamanya. Layer demi layer kepribadian yang mencengangkan. Tahu-tahu kalian sadar kalau Gillian udah berhasil nge-mindfuck your brains, 'cause she's just THAT awesome.
Endingnya? Marvelous. Pahitnya dapet, tegangnya dapet, dan twisted. Banget. Deep down, kalian tahu inilah akhir yang terbaik untuk cerita ini. Dan pasangan ini.
Overall, Gone Girl...
Click here to read the review in English.
Comments