top of page
Writer's pictureDelvirah Sabatini

Good Omens: The Nice and Accurate Prophecies of Agnes Nutter, Witch

Updated: Sep 23, 2020




Judul: Good Omens: The Nice and Accurate Prophecies of Agnes Nutter, Witch

Penulis: Neil Gaiman & Terry Pratchett

Penerbit: William Morrow

Publikasi: Agustus 2006

Tebal: 491 halaman


Crowley (An Angel who did not so much Fall as Saunter Vaguely Downwards)

Kalo kamu mau bikin sebuah lawakan, apakah hari kiamat yang muncul di pikiranmu? Karena Neil Gaiman dan Terry Pratchett jelas berpikir itu merupakan ide yang baik.


Good Omens mengisahkan tentang seorang Malaikat dan seorang Iblis yang tinggal di Bumi, trus saking kesenengan tinggal di Bumi dan hidup bersama manusia, mereka jadi nggak rela waktu bos mereka masing-masing (baik yang di Surga maupun Neraka) bikin ultimatum untuk mempersiapkan hari kiamat. Aziraphale adalah nama Malaikatnya, sedangkan Crowley


adalah si Iblis (walau dia selalu bilang kalau dia sebenernya cuma Malaikat yang salah nongkrong waktu jaman Lucifer memberontak di Surga... but I digress). Di Bumi, Aziraphale punya identitas sebagai kolektor buku antik, sedangkan Crowley.... hmm, punya hobi memberi rasa takut akan ̶T̶u̶h̶a̶n̶ Crowley pada koleksi tanamannya supaya tumbuh subur?


Sebelas tahun sebelum hari kiamat, Neraka sudah mempersiapkan bayi yang akan menjadi Antichrist. Rencananya, bayi itu akan ditukar dengan anak dari diplo


mat Amerika yang bertugas di Inggris -- yaa mirip-mirip film The Omen gitu lah. Ini geng syaiton kurang kreatif juga, yak. Nah, istrinya si pak diplomat dijadwalkan untuk melahirkan di rumah sakit yang sebenarnya adalah Biara Satanis. Sialnya, mereka nggak memperhitungkan pasangan suami-istri Inggris lain yang mendadak muncul juga hendak melahirkan. Singkat cerita, si anak setan yang harusnya diadopsi oleh keluarga diplomat Amerika malah jadi diangkat anak oleh si pasangan suami-istri Inggris ini. Dan selama sebelas tahun, Aziraphale dan Crowley menyamar menjadi governess dan tukang kebun di rumah keluarga diplomat Amerika itu, berusaha mempengaruhi si "anak setan" dengan didikan Surga dan Neraka yang sama kuat supaya ia tumbuh menjadi anak manusia biasa.



Tiga hari menjelang hari kiamat, tepatnya di hari ulangtahun si anak setan, pasangan biefef Angel/Demon favorit kita ini akhirnya sadar kalo anak yang mereka targetin selama ini bukan anak setan, tapi manusia biasa. Panik, mereka buru-buru mencari lokasi si Antichrist yang sesungguhnya. Adam Young, si bocah setan, tumbuh di kawasan Tadfield, Inggris, yang tenang dan sama sekali nggak tahu-menahu mengenai kekuatannya maupun rencana Armageddon. Dia punya tiga sahabat karib dan bersama mereka membentuk geng sepeda yang dijuluki Them. Hobinya ngumpul di taman sambil main roleplay.


Siang itu, mereka lagi asyik ngeghibahin cewek cantik yang baru pindah di kompleks. Namanya Anathema Device, dan dia merupakan cicit-cicit-cicit-....-nya Agnes Nutter, seorang peramal yang ramalannya nggak laku saking akuratnya. Agnes Nutter memprediksi Armageddon akan terjadi di Tadfield, bahwa Antichrist adalah seorang bocah laki-laki berumur sebelas tahun, dan Anathema harus berada di situ untuk menanti tandemnya, Newton Pulsifer.


Bukan cuma mereka yang meluncur ke Tadfield. The Four Horsemen of the Apocalypse, yaitu War, Famine, Death, dan Pollution (Pestilence udah pensiun waktu penisilin berhasil ditemukan) juga berada dalam perjalanan untuk menyambut Tuan mereka.


Masalahnya, ketika seluruh Surga dan Neraka bersiap untuk menyambut hari kiamat, bidak-bidak telah bergerak, sanggupkan Aziraphale dan Crowley mencegahnya? Dan akankah Adam mengikuti dorongan karnalnya sebagai bocah setan -- atau upbringing-nya yang normal masih memiliki pengaruh?


EGGLYSIS


Kurang lebih ini gue selama baca buku ini:



Ini Terry Pratchett sama Neil Gaiman nyemil jamur ketawa apa ya waktu nulisnya? Isinya full lawakan, bahkan narasinya nggak kalah kocak. Exhibit A, jadi ceritanya The Four Horsemen of the Apocalypse ngumpul di cafe gitu kan buat barengan ke Tadfield. Nah di situ mereka ketemu empat remaja geng sepedaan gitu. Begitu tahu kalo mereka adalah, well, The Four Horsemen of the Apocalypse, empat remaja ini kegirangan dan pengen ikut. Nah, namanya kan keren-keren tuh, ada War, Famine, Death, Pollution... jadi mereka nggak mau kalah ganti nama, dong.


Death and Famine and War and Pollution continued biking toward Tadfield. And Griveous Bodily Harm, Cruelty to Animals, Things Not Working Properly Even After You've Given Them A Good Thumping But Secretly No Alcohol Lager, and Really Cool People travelled with them.

-- Saturday


Walaupun terlihat tebal, tapi buku ini termasuk quick read. Nggak nyampe setengah hari udah kelar, saking ringannya. Udah include ngakak-ngikik sana-sini, yak. Dan karena intinya adalah humor satire yang menggelitik perut, ritme plotnya sebenernya cukup datar. Bahkan bagian klimaksnya pun nggak terasa saking asyiknya Terry dan Neil mengocok perut pembacanya.


Tapi gue suka buku ini! Super duper smart. Cocok buat winding down. Aziraphale dan Crowley sungguh gampang bikin pembaca jatuh sayang -- bahkan Crowley yang selalu membela diri dengan, "Gue tuh cuma salah nongkrong aja. Habis Lucifer kan Malaikat Gahul™ jadi ya gue mau gabung sama gengnya. Mana gue tahu dia mau memberontak sama Tuhan. Waktu itu di Taman Eden mereka cuma titip pesen, 'Eh, sono samperin Adam dan Hawa, bikin seru-seru dikit'. Ya udah gue ikutin. Eh malah ikutan jatoh."


Oh, dear Crowley...


Ada cukup banyak karakter di buku ini, tapi yang paling nempel di hati emang cuma mereka berdua itu. Adam dan geng Them dirancang untuk mengimbangi The Four Horsemen of the Apocalypse, tapi ya itu rasanya cukup antiklimaks justru di bagian klimaks yang melibatkan mereka. Anathema dan Newt cukup menghibur, tapi OTP gue tetep Shadwell dan Madame Tracy. <3


Madame Tracy poked her head around the door. "Coo-ee, Mr. Shadwell," she said, giving Newt a friendly little wave. "A gentleman on the telephone for you. Hallo, Mr. Newton." "Awa' wi' ye, harlot," said Shadwell, automatically. "He sounds ever so refined," said Madame Tracy, taking no notice. "And I'll be getting us a nice bit of liver for Sunday." "I'd sooner sup wi' the De'el, wumman." "So if you'd let me have the plates back from last week it'd be a help, there's a love," said Madame Tracy.

-- Friday


I mean, isn't that just wuvv? :P


Overall, Good Omens...





13 views0 comments

Comments


bottom of page