Judul: Perahu Kertas Penulis: Dewi 'Dee' Lestari Penerbit: Bentang Pustaka & Truedee Publikasi: 29 Agustus 2009 Tebal: 456 halaman
Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh.
Gue pertama kali mengenal dan mulai membaca tulisan Dewi Lestari melalui Supernova, yang sampai sekarang masih menjadi satu dari segelintir novel Indonesia favorit gue. Sejujurnya, gue cukup pesimis waktu tahu Dee menulis novel dengan genre young adult. Dee, yang terkenal dengan Supernova yang begitu kaya dan pengolahan plot yang oke, tiba-tiba menulis novel young adult, genre yang nggak oke banget di mata gue? Tapi karena gue percaya sama penulis kesayangan gue yang satu ini, so I went ahead.
And it turned out really, really, really, really well.
Plotnya sederhana dan sangat jelas begitu kalian baca sinopsis di belakang bukunya. Bahkan nama star-crossed lovers-nya pun langsung ketahuan: Kugy dan Keenan.
Kugy adalah seorang cewek unik yang cenderung nyablak (bahkan urakan), dengan fisik mungil, dan hobi menulis dongeng. Keenan adalah seorang cowok yang kalem, pendiam, tenang, dan hobi melukis. Penulis dan pelukis, dua profesi yang kurang populer di negara kita, bukan begitu? Tapi Kugy kekeuh mengejar mimpinya, sementara Keenan berusaha menyenangkan orangtuanya dengan mengikuti kemauan mereka untuk kuliah ekonomi. Keduanya bertemu di Bandung dan keduanya sama-sama baru masuk kuliah. Segera saja mereka tertarik satu sama lain. Keenan tertarik akan sifat Kugy dan kegigihannya dalam mengejar mimpinya. Kugy tertarik akan ketenangan dan kemisteriusan Keenan, serta bakat melukisnya yang menghasilkan karya-karya yang begitu hidup. There you have it, opposite attract.
Konfliknya adalah Kugy sudah punya pacar dan Keenan, well, ia dijodohkan dengan seorang cewek cantik yang wow banget bernama Wanda, berkat jasa Noni, sahabat dekat Kugy yang tidak pernah tahu perasaan sebenarnya sahabatnya sendiri itu. Keduanya pun terjebak dalam sebuah konflik yang sesungguhnya dapat diselesaikan dengan cepat andai mereka mau jujur terhadap satu sama lain. But yeah well, ini novel young adult dengan karakter-karakter yang berusia belia, tentu saja mereka lebih dikuasai perasaan daripada logika. Dan seandainya mereka jujur dari awal, berbagai masalah masa lalu yang membayangi kehidupan kedua orangtua Keenan pasti tidak akan terkuak dan akan selamanya menjadi misteri.
EGGLYSIS
Perahu Kertas is surpisingly good. Tentu saja konfliknya sederhana, seperti berbagai novel romance young adult pada umumnya. Tapi pengkarakterisasian Kugy dan Keenan terlalu unyu dan sanggup mencuri hati sejak dikenalkan di lembaran pertama.
Inti dari kisah ini adalah menggapai mimpi; intinya adalah menghargai keluarga kita, sahabat kita bagaimanapun mereka adanya; intinya adalah kejujuran dan keberanian dalam mengungkapkan isi hati. Sisi logis gue sesungguhnya menuduh buku ini memiliki alur yang sangat sederhana dan karakter yang terlalu gampang dibawa keadaan, tapi sisi lain mengatakan bahwa justru kesederhanaan itulah yang memberi kisah ini napas dan karakter-karakter itulah roh yang membuatnya hidup.
Overall, Perahu Kertas...
Click here to read the review in English.
コメント