top of page
Writer's pictureDelvirah Sabatini

Spirit Bound (Vampire Academy, #5)


Judul: Spirit Bound (Vampire Academy, #5) Penulis: Richelle Mead Penerbit: Razorbill Publikasi: 18 Mei 2010 Tebal: 489 halaman


Love fades. Mine has.

Pernah dapet surat cinta nggak? Dari orang yang kalian suka, tentu saja. Gimana rasanya? Kayak terbang ke langit ketujuh? Kayak pengen pingsan? Hati berbunga-bunga?


Bayangkan kalau surat cinta yang kalian terima itu, selain berisi deklarasi cinta, juga berisi ancaman pembunuhan.



Welcome to Rose Hathaway's world! Where the guy whom you have a crush on finally tells you he loves you, along with the promise to kill you. Well, ditambah fakta kalau dia sekarang Strigoi. But I digress..


Di awal cerita, Rose dan teman-teman Dhampir-nya menghadapi ujian kelulusan mereka. Singkat cerita, mereka semua lulus, dengan Rose memperoleh nilai tertinggi. Saat pesta perayaan kelulusan Rose yang diadakan oleh Abe, ayah biologisnya, ia mendapat kabar bahwa Victor Dashkov emoh memberitahu rahasia apapun mengenai kemungkinan mengembalikan Strigoi ke wujud asli mereka oleh para Moroi pengguna Spirit. Karena bete not getting what she wants, Rose bikin rencana -- yang melibatkan teman-teman dekatnya, perlu gue ingatkan -- untuk membobol penjara Victor. Yesh, Victor. Orang yang menyiksa BFF-nya, yang dia jebloskan ke penjara karena punya rencana gila. THAT Victor Dashkov.


Wow. What a girl would do for a guy she has a crush on.


Pembobolan penjaranya berhasil dan Victor berhasil dibebaskan. Ia lalu diperintahkan untuk memanggil adiknya yang pengguna Spirit, Robert Doru, supaya Rose bisa tahu kemungkinan mengembalikan Dimitri jadi Dhampir. Mereka mengambil lokasi di Las Vegas. Di tempat yang, tolong diingat, sangat rawan dan kurang perlindungan. Tolong diingat juga bahwa Lissa ikut serta dalam rombongan Rose. Lissa, yang merupakan keturunan satu-satunya Dragomir. Kemudian, sialnya, di tengah hari bolong gitu terjadi serangan Strigoi yang dipimpin.... GUESS WHOOOO... DIMITRI!



No no no no, belum sampai bagian serunya yang pengen bikin kalian bener-bener tabokin mukanya Rose pake genteng. Karena, di tengah ambush itu, Eddie berhasil mendapat posisi terbaik untuk men-stake Dimitri. Dan di tengah pilihan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa manusia nggak bersalah dari serangan Strigoi dan kemungkinan untuk mengembalikan cowok yang ditaksirnya kembali jadi Dhampir, Rose memilih pilihan kedua. KARENA HEEEY DIMITRI DAN CINTA KAMI LEBIH PENTING DARIPADA NYAWA KALIAN.


Seperti yang sangat mudah sekali ditebak, Victor dan Robert berhasil kabur dari mereka di tengah ambush itu. Dan Rose and the gang berhasil kembali ke Court tanpa kecurigaan sedikitpun atas partisipasi mereka dalam kaburnya Victor dari penjara. Mereka bikin cerita kamuflase weekend getaway buat Princess Dragomir di Vegas. Rose pun cuma kena hukuman berkebun. *snorts*

Akan tetapi, Dimitri belum selesai. Pahlawan kita ini bener-bener true to his words. Nggak berhasil nyerang Rose dalam ambush, dia ngambil jalan memutar. Dan apa lagi yang lebih baik untuk memancing Rose keluar daripada... Lissa?


EGGLYSIS

I bloody dislike Rose. Dia berpikiran pendek, cenderung bodoh, dan se-tough apapun Richelle menggambarkan dia, gue tetep nggak suka sama tingkahnya. You know, typical YA heroine yang mengagung-agungkan cowok yang disukanya dan memanfaatkan segala cara supaya mereka bisa bersatu? Like, their love is the greatest one of all? Padahal baru kenal berapa bulan. Dan gue masih teguh pada prinsip bahwa Rose/Dimitri nggak masuk akal.


Buku ini bisa diringkas sebagai berikut: setengah bagian pertama adalah tindakan konyol Rose yang bikin emosi jiwa -- trus klimaks -- trus angsty moments yang lumayan oke ditulisnya karena gue masih dapet feel-nya -- lalu plot twist. Dan seperti buku-buku Vampire Academy sebelumnya, Richelle is very good at plot twist.


Overall, Spirit Bound...



Click here to read the review in English.



0 views0 comments

Comments


bottom of page