top of page
Writer's pictureDelvirah Sabatini

The Hunger Games (The Hunger Games, #1)


Judul: The Hunger Games (The Hunger Games, #1) Penulis: Suzanne Collins Penerbit: Scholastic Press Publikasi: 14 September 2008 Tebal: 374 halaman


May the odds be ever in your favour.

-- Chapter 1, Part I: The Tributes


The Hunger Games merupakan buku pertama dari seri, well, The Hunger Games karya Suzanne Collins. Sebagai seorang yang selalu meragukan buku-buku bergenre young adult (tapi entah kenapa nggak berhenti baca dan mengkritik buku-buku genre tersebut :P ), gue mengakui kalau The Hunger Games termasuk yang terbaik. Hal ini mungkin karena tema yang nggak biasa yang diangkat oleh Collins -- kemiskinan, kekuasaan absolut, dan efek perang bagi masyarakat sipil -- termasuk jarang diangkat penulis young adult manapun. Dan nggak lupa penokohan yang hebat: Katniss Everdeen. Bisa dibilang Katniss memang menjadi simbol dari seri ini.


Collins mengatakan bahwa inspirasinya menulis seri ini datang ketika ia sedang bolak-balik ganti channel TV, dimana di satu channel ia melihat liputan tentang invasi Amerika Serikat di Irak dan di channel lain ia melihat acara reality show. Keduanya kemudian seakan bergabung menjadi satu imej di kepalanya, dan inspirasi itu pun datang. Well, inspirasi bisa datang dari mana aja. Untungnya dia nggak dapat inspirasi dari mimpi. *coughs Twilight coughs* :P


Setting-nya adalah sebuah negara bernama Panem yang berdiri di reruntuhan Amerika Serikat setelah terjadi suatu bencana apokaliptik. Panem terdiri dari 13 distrik, dengan ibukotanya disebut Capitol. Setiap distrik memiliki hasil alam/produksi yang harus selalu dikirim ke Capitol -- misalnya perikanan, tambang, listrik, dsb. Hampir seabad yang lalu, Distrik 13 melakukan pemberontakan, namun berhasil digagalkan. Distrik 13 pun dibumihanguskan dan, sebagai peringatan kepada distrik lain agar tidak melakukan hal yang sama, diadakan The Hunger Games. The Hunger Games adalah sebuah reality show yang diadakan setahun sekali dimana dari setiap distrik diambil dua anak, cewek dan cowok, berusia 12-18 tahun yang kemudian dipertemukan dalam suatu arena dimana mereka diharuskan untuk bertarung sampai mati. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kekuasaan Capitol kepada warga sipil, betapa mereka berada dalam pengasihan Capitol dan bahkan anak-anak mereka pun ada dalam genggamannya.



Katniss Everdeen adalah seorang gadis berumur 16 tahun yang tinggal di Distrik 12, salah satu distrik termiskin di Panem. Ia tinggal bersama ibunya, adiknya yang bernama Primrose, dan seekor kucing peliharaan Prim yang bernama Buttercup. Ayahnya sudah lama meninggal akibat kecelakaan di tambang tempatnya bekerja, yang juga merupakan produksi Distrik 12. Dalam usahanya membantu ibunya menopang kehidupan keluarga, Katniss sering pergi berburu di luar batas Distrik 12 bersama sahabat dekatnya, Gale. Berburu dilarang oleh peraturan pemerintah, namun Katniss dan Gale sangat dekat dengan para petugas penjaga perbatasan dan mereka tahu cara menyelinap dari pagar pembatas agar tidak diketahui orang.


Kisah kita dimulai dengan Katniss yang sedang berburu bersama Gale. Dikatakan bahwa sore itu akan diadakan acara reaping, dimana nama anak-anak dari seluruh Distrik 12 akan dikumpulkan dalam suatu mangkuk besar. Semacam undian. Kemudian salah satu host Games, Effie Trinket, akan mengambil dua nama yang kemudian akan mewakili Distrik 12 menjadi tribute di Games tahun itu. Semakin tua, kemungkinan untuk terpilih dalam reaping juga semakin besar. Itu yang membuat Katniss dan Gale muram hari itu. Prim, yang baru saja berulangtahun yang ke-12, juga mengikuti acara reaping, namun karena ini tahun pertamanya, Katniss tidak terlalu khawatir. Di luar dugaan, ketika reaping dimulai dan Effie mengambil satu nama dari dalam mangkuk, itu adalah nama Prim. Terkejut, Katniss berlari menyerbu ke depan dan menyerukan salah satu line paling memorable dari seri ini:



Maka Katniss pun menggantikan Prim. Selain Katniss, tribute dari Distrik 12 adalah Peeta, teman satu sekolahnya yang dulu pernah memberinya roti secara sembunyi-sembunyi saat ia sedang kelaparan. Dengan mentor yang hobi mabuk-mabukan, bagaimanakah Katniss dapat bertahan hidup menghadapi 23 lawan yang sebagian dari mereka terlatih untuk membunuh?


EGGLYSIS

Gue suka karakter cewek kuat dan realistik. Di dunia dengan setting pascaapokaliptik yang keras, karakter Katniss menonjol. Dunianya keras sehingga ia harus kuat, demi ibunya, demi adiknya. Dan dia bukan tipe cewek yang dipusingkan masalah cinta dan perasaan; dia justru cenderung mati rasa, menurut gue. Yang terpenting di dalam hidupnya adalah keluarganya. Ketika seorang cowok mengakui cintanya kepadanya, Katniss nggak malah jadi galau dan mikirin cowok itu -- prioritasnya tersusun dengan baik. Dibandingkan dengan karakter-karakter cewek di buku-buku young adult lainnya yang biasanya berakhir tergila-gila sama cowok ganteng, atau ceweknya sengaja dibikin kuat secara fisik tapi buntut-buntutnya segala tindakannya tetap ditentukan oleh perasaannya yang galauisme habis-habisan sama si cowok ini *coughs*, Katniss memang stands out banget.


Untuk genre young adult, The Hunger Games termasuk salah satu novel berseri terbaik.


Overall, The Hunger Games...



Click here to read the review in English.



1 view0 comments

Comments


bottom of page