top of page
Writer's pictureDelvirah Sabatini

The Voyage of the Dawn Treader (The Chronicles of Narnia, #3)


Judul: The Voyage of the Dawn Treader (The Chronicles of Narnia, #3) Penulis: C. S. Lewis Penerbit: Geoffrey Bles Publikasi: 15 September 1952 Tebal: 274 halaman


There was a boy called Eustace Clarence Scrubb, and he almost deserved it.

Dan akhirnya kita tiba pada  buku terakhir The Chronicles of Narnia yang filmnya gue tonton duluan sebelum sempet baca bukunya! Ihiyy.


The Voyage of the Dawn Treader mengisahkan tentang dua anak Pevensie yang paling muda, Edmund dan Lucy, yang dikatakan oleh Aslan masih akan kembali lagi ke Narnia di buku Prince Caspian. Di buku ini, Edmund dan Lucy menginap di rumah saudara sepupu mereka yang bernama Eustace Clarence Scrubb. Eustace adalah bocah laki-laki snobbish, nyebelin, sok pinter, sok tau yang pipinya minta banget dicubit. Sama jepitan jemuran. Yang jumlahnya sepuluh.


Aanyway, singkat kata, Eustace is a snobbish little brat. Dia manggil kedua orangtuanya dengan nama mereka, dan orangtuanya pun nggak digambarkan sebagai orang yang menyenangkan. Edmund dan Lucy sebenernya ogah banget liburan sama sepupu mereka yang satu lagi, tapi ya mau gimana lagi, kondisinya mengharuskan. Pada suatu siang, saat Edmund dan Lucy lagi asik ngobrolin soal Narnia di kamar Lucy, Eustace tiba-tiba nongol dan memutuskan untuk merusak suasana. Sial buat bocah itu, tiba-tiba lukisan kapal di kamar itu berubah jadi semacam portal yang mengantarkan ketiganya ke Narnia. Kapal itu adalah Dawn Treader, kapal milik, tak lain dan tak bukan, Prince Caspian! Yaayy.


Prince Caspian sedang dalam perjalanan ke laut timur untuk mencari tujuh great lords Narnia yang, sewaktu Miraz merebut takhta ayah Caspian (yang namanya juga sebenernya Caspian sih...), dikirim ke seberang Samudera Timur untuk mencari daerah kekuasaan dan, seperti perkiraannya, nggak pernah kembali. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan tukang sihir, ular laut, pulau kegelapan, dan... naga.


OH YEAH.


EGGLYSIS

The Voyage of the Dawn Treader adalah buku favorit gue di seri ini setelah The Lion, the Witch, and the Wardrobe, so far. Imajinasinya Lewis emang super banget dan gue setuju banget kalau dibilang Narnia adalah LotR for kids karena prosanya yang sederhana dan narasi Lewis yang sangat to the point cocok buat anak-anak. Alegori kekristenan lagi-lagi sangat terasa kental di buku ini, dan ketika mengenalinya somehow gue kesenengan sendiri. Perubahan karakter Eustace, Aslan yang sempat mengambil wujud jadi domba jantan, bahkan perkataan Aslan ke Lucy dan Edmund di akhir cerita.

'You are too old, children,' said Aslan, 'and you must begin to come close to your own world now.' 'It isn't Narnia, you know,' sobbed Lucy. 'It's you. We shan't meet you there. And how can we live, never meeting you?' 'But you shall meet me, dear one,' said Aslan. 'Are - are you there too, Sir?' said Edmund. 'I am,' said Aslan. 'But there I have another name. You must learn to know me by that name. This was the very reason why you were brought to Narnia, that knowing me here for a little, you may know me better there.'

-- Chapter XVI: The Very End of the World

Overall, The Voyage of the Dawn Treader...



Click here to read the review in English.



7 views0 comments

Comments


bottom of page